setelah membaca buku babad Dalem

motivasi untuk belajar

Alasan belajar kardio (ilmu barat) adalah utk diaplikasikan di Bali, untuk saudara-sudara besar di Bali, orang-orang yg ternyata saudara, beragam klen yg dipersatukan oleh raja Bali dulu yaitu Dalem Segening.  Ternyata kita semua dulu berbeda-beda, tetapi disatukan oleh Raja Dalem Segening, untuk mempraktekkan prinsip bineka tunggal ika, yaitu dengan menikahi putri-putri dari daerah-daerah di Bali dan anak-anak mereka diberi kerajaan di daerah masing-masing. Ya wajar jika ada orang-orang Bali yg tidak saling kenal tapi merasa wajahnya mirip dengan yg lain.

Dengan alasan ini, saya harus belajar lebih rajin, demi saudara-saudara kita yg nanti mungkin minta pertolongan ke saya saat saya jaga IGD. Ilmu yg saya pelajari dari barat, akan saya aplikasikan di Bali pada khususnya.

saat belajar dibantu oleh orang lain

Saat saya belajar untuk menuju cita-cita saya, yaitu dokter jantung (penolong, pencari dharma) dibantu oleh orang-orang lain, termasuk orang-orang yg bukan saudara sekalipun. Seperti dulu saudagar Cina bersekutu dengan kerajaan Klungkung untuk melawan perekonomian Belanda. Saat ini, saat perjalanan menuju cita-cita saya, saya dibantu selain dari saudara-saudara saya( guru, dosen, senior) juga dibantu oleh orang Inggris dalam memperbaiki bahasa inggris saya. Dan orang luar pulau yg membuatkan nasi goreng saya malam ini.. Ya analogi yg cukup bagus. 

permasalahan zaman dahulu dan sekarang adalah sama

Untuk permasalahan zaman sekarang, era globalisasi, apakah masih cocok prinsip-prinsip yg ditanamkan leluhur kita untuk diterapkan?                       

Anak muda yg malas sembahyang, apabila mengetahui sejarah leluhurnya yg susah payah menyatukan perbedaan seperti slogan bineka tunggal ika, maka mereka akan rajin sembahyang kepada leluhur yg telah moksa.

Dulu yg menjajah adalah Belanda, sekarang negara kita sendiri. Belanda dulu melemahkan perekonomian kerajaan Bali dengan memaksa penandatanganan perjanjian ekonomi yg menguntungkan Belanda. Sekarang pemerintah dan sekelompok orang yg menguasai dan mempermainkan perekonomian negara dengan korupsinya (dan brainwashnya) dan pengemasan ulang budaya-budaya kita agar bisa dimanfaatkan demi keuntungan segelintir pihak seperti rencana reklamasi teluk benoa, privatisasi tanah-tanah Bali yg mana hasilnya bukan untuk tanah Bali tapi malah merusak tanah Bali, budaya Bali dan mental masyarakat Bali sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara mengurus izin kegiatan di lapangan renon

Dokter internship Situbondo: Ambugellu

Bali: Bade setinggi 28 meter dengan berat 6 ton diusung secara estafet