Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

Bali: Bade setinggi 28 meter dengan berat 6 ton diusung secara estafet

Gambar
Puluhan ribu warga seluruh Bali antusias menyaksikan Pertiwa ( bahasa Bali halus dari ngaben) Ida I Dewa Istri Putra ( Permaisuri terakhir dari Raja Klungkung). Upacara ngaben ini menggunakan lembu hitam, Naga Banda dan bade tumpang sebelas. Bade tumpang sebelas ini memiliki tinggi 28 meter dan berat sekitar 6 ton yang akan diarak menuju setra Tegal Linggah dari peremparan Agung Klungkung berjarak 500 meter. Karena sangat berat, bade tumpang sebelas ini diarak oleh 450 orang dengan cara estafet. Setiap 100 meter, pengarak diganti agar tidak kelelahan. Yang membantu mengarak adalah berbagai krama banjar di Klungkung sebanyak 6.500 krama. Pengabenan ini merupakan pengabenan terakhir yang menggunakan tumpang sebelas. Setelah ini tidak ada lagi yang menggunakan bade setinggi ini. Sebab, tidak ada lagi Tjokorda di Puri Agung Klungkung yang abiseka raja dengan gelar Ida I Dewa.

Dokter internship Situbondo: Ambugellu

Gambar
Kali ini saya akan bercerita pengalaman saya sebagai dokter internship di Situbondo, Jawa Timur. Saya akan internship (magang) di Situbondo dari bulan Juni 2014 sampai Juni 2015. Kabupaten Situbondo merupakan kabupaten yang indah. Kabupaten ini berupa wilayah pantai di utara dan pegunungan di selatan. Kabupten Situbondo dilalui jalan pantura Jawa Bali dari barat ke timur. Kota Situbondo terletak di jalan pantura tersebut. Dari segi ekonomi, Kabupaten Situbondo termasuk salah satu kabupaten miskin di Jawa Timur. Tak heran hal ini mempengaruhi sisi kesehatan masyarakatnya. Kerja hebat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo Akibat index kesehatan masyarakat Situbondo berada di level yang rendah, Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo berupaya keras agar meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Situbondo. Upaya promosi kesehatan dan pencegahan merupakan tujuan utama yang dilakukan dinkes Situbondo selain pengobatan dan rehabilitasi. Salah satu wujud nyata dari upaya tersebut adalah mela

Bali: another paradise lost?

Bali dulu berbeda dengan Bali yang sekarang. Dahulu Bali terkenal dengan masyarakatnya yang sangat ramah, gotong royong, toleransi; alamnya begitu asri, bersih, rapi; dan budayanya begitu kental di dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang terjadi saat ini? Saat ini, akibat pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat yang tidak diimbangi oleh sumber daya manusianya, Bali berubah 180 derajat. Masyarakat Bali dan budayanya masa kini Masyarakat Bali saat ini cenderung menjadi egois, materialistis dan tidak peduli terhadap sesama. Masyarakat Bali lebih mementingkan sesuatu hal yang menghasilkan uang. Mereka cenderung terbutakan oleh materi yang diberi dari pariwisata Bali. Mereka mulai melupakan saudara mereka. Mereka lebih memilih mengurus uang yang mereka dapatkan daripada saudara mereka. Budaya Bali sampai saat ini memang begitu kental di dalam kehidupan masyarakat Bali. Budaya Bali begitu melekat di dalam kegiatan spiritual masyarakat Bali, yang didominasi oleh agama Hindu, dari dulu sampai